Program Studi Ilmu Kimia
Program Studi Ilmu Kimia memiliki 3 kekhususan:
- Hayati merangkum kelompok keahlian: Kimia Organik, Biokimia dan Ilmu Kimia Bahan Alam
- Non Hayati merangkum kelompok keahlian: Kimia Fisika, Kimia Anorganik, dan Kimia Analitik
- Bioteknologi Industri merangkum kelompok keahlian: biokimia
Program Studi Biologi
P rogram Studi Biologi didirikan sebagai pusat pendidikan dan kajian ilmu pengetahuan yang mendukung peningkatan sumberdaya manusia dalam meneliti, melestarikan, dan memanfaatkan sumberdaya alam hayati.
Progam Studi Pascasarjana Biologi memiliki 4 program kekhususan, yaitu:
- Biologi Konservasi
- Ekologi Komunitas
- Mikrobiologi Terapan
- Teknologi Reproduksi.
Ilmu Bahan
D alam mewujudkan visi Program Studi Ilmu Bahan sebagai institusi yang bertaraf Internasional, Program Studi Ilmu Bahan melaksanakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan berakhlak tinggi yang mempunyai kompetensi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi bahan serta mampu bersaing di dunia internasional, melaksanakan penelitian dan menciptakan kelompok-kelompok riset baru yang inovatif serta menyebarluaskan hasilnya untuk pengembangan Ilmu Bahan. Program Studi Doktor Ilmu Bahan mendidik mahasiswa/peserta didik menjadi individu pengambil keputusan dalam berbagai bidang yang berhubungan dengan Ilmu Bahan dan mempunyai kemampuan secara mandiri dengan semangat dan jiwa kewiraswastaan yang handal dan melaksanakan pelayanan yang profesional untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan ilmu bahan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Mengacupada level 9 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), kompetensi utama lulusan memiliki keahlian dalam bidang Ilmu Bahan dan terapannya secara umum, serta salah bidang peminatan khusus yang dipilihnya yakni logam/alloy, keramik atau polimer, mampu menerapkan dan mampu berinovasi serta berperilaku professional pada bidang pekerjaannya untuk kepentingan dan kemajuan masyarakat. Kompetensi Pendukung adalah mampu mengoperasikan peralatan riset, minimal yang ada pada Program studi, sehingga lulusan S3 Ilmu Bahan akan lebih memahami dan mampu berinovasi, mampu membuat proposal riset dan menulis pada jurnal ilmiah internasional dan mampu mendesiminasikan hasil karyanya.
Progam Studi Doktor Ilmu Bahan memiliki 3 program kekhususan, yaitu:
- Metal dan Alloy
- Polimer dan Komposit
- Keramik
Ilmu Fisika
Dengan pengalaman mengelola program S1 Fisika sejak 1961 dan program S2 Fisika sejak 1990, tahun 2017 Departemen Fisika, FMIPA, Universitas Indonesia mulai menyelenggarakan program S3 Fisika. Program S3 Fisika didirikan dengan visi untuk menjadi program studi S3 Fisika yang bereputasi internasional dan unggul di Asia Tenggara.
Visi program S3 Fisika diwujudkan dengan misi-misi sebagai berikut:
- menyelenggarakan program pembelajaran yang mengintegrasikan pendidikan dan riset melalui kurikulum berbasis riset yang berkualitas,
- menghasilkan lulusan yang mampu melakukan riset secara orisinal dengan pengetahuan dan kompetensi riset yang diakui secara internasional serta memiliki pola pikir analitis, kritis, kreatif, inovatif, konseptual, berorientasi pada penyelesaian masalah dan memiliki sikap obyektivitas, profesionalitas dan etis,
- memfasilitasi kebebasan akademik bagi sivitas akademika di program S3 Fisika Universitas Indonesia sehingga tercipta iklim akademik yang kondusif bagi pengembangan sikap dan pola pikir peserta didik, dan
- meningkatkan sumberdaya riset melalui kemitraan dan jaringan kerja dengan periset, institusi riset, industri dari dalam dan luar negeri.
Program S3 Fisika mempunyai karakteristik sesuai dengan Kelompok Bidang Ilmu (KBI) yang berkembang di Departemen Fisika. Program S3 Fisika merupakan gabungan lima KBI di Departemen Fisika, FMIPA UI.
(1) KBI Fisika Nuklir dan Partikel
KBI Fisika Nuklir dan Partikel mengkaji fenomena-fenomena alam dalam ranah mikroskopik (partikel nuklir dan subnuklir) maupun makroskopik (astrofisika dan kosmologi) untuk pengembangan ilmu pengetahuan itu sendiri demi peningkatan pemahaman manusia atas alam semesta di sekitarnya, dengan pendekatan teoretik dan komputasi. Penelitian dalam bidang ini bersifat studi teoretis dan mencakup apa yang dinamakan dengan fisika teoretik energi tinggi (theoretical high energy physics.Anggota KBI ini terlibat aktif dalam riset fisika hadronik, hisika hiper, fotoproduksi kaon, interaksi meson, interaksi subatomik beberapa-benda, teori kuantum banyak-benda, materi nuklir, bintang neutron, bintang boson, hyperon puzzle pada bintang kompak, lubang hitam, dimensi ekstra, dan teori gravitasi termodifikasi. Anggota KBI ini menggunakan dua framework teori utama: teori medan kuantum dan teori relativitas umum. Penelitian-penelitian di KBI ini dikerjakan baik secara analitik maupun secara numerik/simulasi. Beberapa anggota KBI ini terlibat aktif dalam kolaborasi analisis data hasil eksperimen institusi riset global (CERN, Fermilab, Jefferson Lab, KEK, Kamiokande, DESY dan lain-lain). Selain itu, beberapa anggota KBI ini juga berkolaborasi dengan peneliti dari institusi di dalam negeri, seperti IPB dan LIPI. Hasil-hasil penelitian KBI ini telah dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah berskala internasional dan berfaktor-dampak (impact factor) tinggi, seperti: Physical Review C, Physical Review D, Journal of High Energy Physics, Physics Letters B, Nuclear Physics A, International Journal of Modern Physics E, Modern Physics Letters A, dan Few Body Systems.
(2) KBI Fisika Materi Terkondensasi
KBI Fisika Materi Terkondensasi mengkaji fenomena dan sifat-sifat material, seperti kelistrikan, kemagnetan, optik, maupun kombinasi dari ketiganya, dengan lebih menekankan kepada aspek penjelasan fisis fenomena dan sifat-sifat material tersebut, baik secara eksperimental maupun teoretik. Penelitian teoritis di KBI ini diarahkan pada pengembangan model, perhitungan dan simulasi untuk berbagai jenis material baik kristalin maupun non-kristalin misalnya semikonduktor, superkonduktor, alloy, polymer, biomaterial. Sifat-sifat material bulk dan thin film maupun molekular, dieksplorasi secara teoretis dan komputasi melalui pemodelan kuantum dan aplikasi teknik many-body termasuk penggunaan diagram Feynman. Pengembangan studi simulasi diarahkan untuk complex system seperti protein folding, bioelektrooptical properites of DNA, nanoscience and technology, non-linear science and technology dan lain-lain. Di ranah teoretik dan komputasi ini dipilih pendekatan fenomenologis dengan motivasi riset, metode, dan hasil studi teoretik selalu berorientasi pada data eksperimen. Penelitian eksperimental pada KBI selain mengkaji sifat fisis material seperti material Perovskite, double Perovskite dan nano-partikel, juga dikaji kemungkinan aplikasi material tersebut, sebagai contoh appliasi nano partikel pada penanganan limbah cair. Sebagian anggota KBI ini bekerjasama dengan kelompok riset di beberapa universitas maju di dunia, seperti National University of Singapore, atau University of Hamburg Jerman serta lembaga penelitian di dalam negeri seperti LIPI dan BATAN. Selain itu, sub-KBI Fisika Materi Terkondensasi bidang eksperimental telah bekerja sama dengan KBI Fisika Instrumentasi serta Departemen Kimia dalam meneliti riset nano material. Hasil-hasil penelitian KBI ini telah dipublikasikan di jurnal-jurnal ilmiah berskala internasional dan berfaktor-dampak (impact factor) tinggi, seperti: Physical Review B, Physica B, dan Journal of Applied Physics.
(3) KBI Fisika Instrumentasi
KBI Fisika Instrumentasi mengkaji aplikasi sifat fisis material yang berkaitan dengan mekanisme kerja sensor, baik sensor mekanik, magnetik, optik, maupun kimia. Riset di KBI mengarah kepada pengembangan devais sensor, sistem pengukuran, sistem kendali, dan sistem akuisisi data yang dapat diaplikasikan pada pengukuran di bidang Material, Medis, Biologi dan Kimia. Pengembangan yang dilakukan tidak saja mencakup pembangunan perangkat keras dan lunak sehingga sistem yang dikembangkan bersifat otomatis dan intelijen. Sistem yang dikembangkan dapat berukuran kecil menggunakan microcontroller maupun sistem berbasis PC yang dilengkapi Data Acquisition System. Salah satu contoh riset yang sedang dilakukan adalah riset pengembangan sistem instrumentasi untuk aplikasi biomedis. Riset di KBI ini bertujuan menghasilkan suatu komponen atau sistem untuk melakukan pengukuran analitik maupun pengukuran pada skala industri. Untuk tujuan-tujuan riset di atas, dalam prakteknya riset di KBI ini tidak terlepas dari pengembangan rangkaian elektronika berbasis microprocessor. Sebagian anggota KBI ini menjalin kolaborasi dengan lembaga riset di dalam dan luar negeri, seperti LAPAN, FK-UI. KBI Fisika Instrumentasi, bekerja sama dengan KBI Fisika Material, KBI Fisika Materi Terkondensasi, dan Departemen Kimia, merintis riset yang berkaitan dengan nano science and technology. Riset kelompok ini, terutama yang berkaitan dengan bidang sensor telah menghasilkan beberapa publikasi internasional.
(4) KBI Geofisika
KBI Geofisika mengkaji besaran-besaran fisis dan applikasinya pada eksplorasi kebumian. Riset di bidang ini dilakukan dengan memanfaatkan parameter-parameter fisis seperti resistivitas batuan, cepat rambat gelombang mekanik, dan konstanta dielektrik batuan, untuk mempelajari dan memetakan kondisi batuan bawah permukaan, dari permukaan hingga ke pusat Bumi. Riset di KBI ini ditekankan pada pengembangan teknik eksplorasi geofisika, baik untuk eksplorasi migas, geotermal, mineral maupun untuk eksplorasi masalah-masalah lingkungan (environmental geophysics), seperti pengembangan metode akuisisi data, pemrosesan data, dan interpretasi data. Penguasaan komputasi numerik, instrumentasi geofisika, dan analisis signal serta pemahaman objek geologi merupakan tulang punggung riset di KBI ini. Riset di KBI ini diarahkan pada tinjauan medium batuan yang bersifat heterogen dan anisotrop, inovasi instrumen akuisisi data geofisika, rancangan model pengukuran geofisika yang lebih baik dan efisien dalam akuisisi data, pembuatan dan modifikasi software pengolahan data geofisika. Penelitian juga diarahkan pada upaya pencarian model korelasi parameter fisika untuk analisis kondisi bawah permukaan. Model korelasi tersebut dikembangkan untuk metode inversi impedansi Poisson data seismik, discrete wavelet transform analysis dengan HVDM data gravitasi, dan analisis tensor fasa pada data MT serta analisis gabungan data MEQ S-wave shifting dan TE-TM data MT pada deteksi zona patahan reservoar panas bumi. Pencarian solusi masalah pengidentifikasian lapisan tipis reservoar di kedalaman dalam merupakan riset geofisika non well-log data yang dapat digarap di KBI ini. Selain itu, riset untuk menemukan dan inovasi metode geofisika eksplorasi seperti metode seismoelektrik dan metode NMR (Nuclear Magnetic Resonance) juga dapat dilakukan. Pembuatan perangkat lunak pengolahan data geofisika, pemodelan 2D dan 3D, dan forward dan inversion model juga merupakan topik penelitian. Riset di KBI ini sering memanfaatkan perangkat lunak untuk prosesing, analisis dan interpretasi data geofisika. Riset-riset di KBI ini banyak yang dilakukan dalam kolaborasi dengan institusi seperti Pertamina dan Elnusa. Hasil riset kelompok ini berupa peralatan geofisika, piranti lunak, dan publikasi ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional.
(5) KBI Fisika Medis dan Biofisika
KBI Fisika Medis dan Biofisika mengkaji besara-besaran fisis pada makhluk hidup dan aplikasinya pada bidang medis. KBI ini melaksanakan riset di bidang Fisika medis yang bersifat multidisiplin yang berhubungan dengan aplikasi Fisika dalam bidang kedokteran. Sejauh ini, riset-riset tersebut berhubungan sangat erat dengan pencitraan medis dan radioterapi, jadi diarahkan pada aplikasi fisika di Radiologi Diagnostik, Radioterapi, atau Onkologi Radiasi serta Kedokteran Nuklir. Peneliti Fisika Medis sering bekerja sama dengan peneliti Fisika Sistem dan Instrumentasi serta Fisika Material. KBI ini juga melaksanakan riset biofisika untuk memahami makluk hidup melalui konsep fisika. Riset biofisika ini beririsan dengan bidang ilmu Biologi. Salah satu fokus riset Biofisika berkaitan dengan biomaterial hard tissues seperti tulang dan berbagai jaringan keras lainnya. Riset di topik ini dilaksanakan bekerja sama dengan Departemen Fisika FMIPA IPB. Material yang dikembangkan berkaitan erat dengan apatite crystals. Material lain dapat juga dikembangkan pada riset ini. KBI ini banyak berkolaborasi dengan mitra nasional seperti, R.S. Cipto Mangunkusumo, R.S. Persahabatan, R.S Pusat Pertamina, BATAN, dan BAPETEN. Selain itu, KBI ini juga berkolaborasi dengan mitra internasional, seperti IAEA (International Atomic Energy Agency) serta rumah sakit dan universitas di luar negeri. Hasil riset kelompok ini telah dipublikasikan baik di tingkat nasional maupun internasional.
Kurikulum Program S3 Fisika
Kurikulum program S3 Fisika disusun dengan mengacu pada visi, misi, sasaran dan tujuan program studi, Peraturan Rektor Universitas Indonesia Nomor 016 tahun 2016 tentang penyelenggaraan program doktor di Universitas Indonesia. Kurikulum ini berbasis kompetensi yang sepadan dengan kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) level 9. Kurikulum tersebut disusun untuk menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan ilmu fisika dan aplikasinya melalui riset yang diakui secara nasional dan internasional dengan pendekatan multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin. Profil kemampuan lulusan ini mensyaratkan setiap lulusan harus mempunyai kompetensi utama sebagai berikut:
- menciptakan karya inovatif, original, dan teruji melalui riset di bidang fisika dan aplikasinya;
- mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui riset di bidang fisika dan aplikasinya;
- mendesiminasikan hasil riset dalam bidang fisika sehingga memperoleh pengakuan nasional dan internasional; dan
- menyelesaikan masalah-masalah ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat dengan prinsip-prinsip fisika dan mengomunikasikan hasilnya pada masyarakat
Program doktor fisika dapat ditempuh melalui dua jalur, yaitu jalur riset dan jalur kuliah dan riset. Karena itu kurikulum dirancang unttuk mendukung riset yang dilakukan mahasiswa. Beban studi dikuantisasi dalam bentuk sistim kredit semester (SKS). Keseluruhan beban studi program doktor fisika sebesar 53 SKS baik untuk program yang melalui jalur riset maupun jalur kuliah dan riset. Beban studi pada kurikulum didistribusikan per semester pada Tabel.
Nama mata kuliah dan SKS per semester
Semester | Jalur Riset | Jalur Kuliah dan Riset | ||
Mata Kuliah | SKS | Mata Kuliah | SKS | |
1 | Seminar Pascasarjana R | 8 | Filsafat Ilmu Pengetahuan | 2 |
Ujian Proposal Riset R | 6 | Metode Riset | 2 | |
Seminar Pascasarjana KR | 6 | |||
2 | Seminar Ilmiah Nasional | 4 | Metode Riset Lanjut dalam Fisika | 8 |
3 | Seminar Ilmiah Internasional | 6 | Ujian Proposal Riset KR | 6 |
Publikasi Makalah Nasional | 4 | Seminar Ilmiah | 4 | |
4 | Publikasi Makalah Internasional | 8 | Publikasi Makalah Internasional | 8 |
5 | Ujian Hasil Riset | 10 | Ujian Hasil Riset | 10 |
6 | Sidang Promosi | 6 | Sidang Promosi | 6 |
JUMLAH SKS | 52 | JUMLAH SKS | 52 |
Ilmu Komputer
Visi dari program pendidikan ini adalah untuk menjadi program studi yang handal di bidang Ilmu Komputer dengan selalu mengikuti perkembangan ilmu secara global. Sedangkan misi dari program studi ini adalah untuk menghasilkan pakar di bidang Ilmu Komputer yang memiliki integritas tinggi dan handal dalam menerapkan ilmu yang diperoleh baik untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi ataupun mengembangkan aplikasinya.
Dari segi keilmuan dan keprofesian, lulusan dari program studi ini diharapkan mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- Terbuka dan tanggap terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, khususnya yang menyangkut ilmu komputer.
- Mampu mengenali dan mengamati masalah-masalah di bidang Ilmu Komputer, serta melakukan pendekatan dan penalaran ilmiah untuk mencari pemecahannya.
- Mampu mengembangkan Ilmu Komputer lebih lanjut sehingga dapat mencapai derajat akademik yang lebih tinggi.
Teknik Sipil
D epartemen Teknik Sipil pada tahun 2001 memperoleh akreditasi internasional untuk Program Sarjana Teknik Sipil yang diberikan oleh The Joint Board of Moderators of the Engineering Councilyang berkedudukan di Inggris. Pada tahun 2008, bersama Departemen Teknik Mesin, DepartemenTeknik Sipil memperoleh akreditasi internasional dari AUN (Asean University Network) dan menjadi Program Studi yang pertama di UI dan di Indonesia yang memperoleh akreditasi internasional. Sementara di Indonesia sendiri, Departemen Teknik Sipil memperoleh akreditasi B dari BAN-PT.
Lulusan Program Studi Teknik Sipil melayani masyarakat dalam berbagai rentang disiplin seperti Rekayasa Struktur (gedung, jembatan, dam, terowongan), Sumberdaya Air (irigasi, drainasi,pengendalian banjir), Rekayasa Lingkungan (penyediaan air minum, penyaluran dan pengolahan limbah), Rekayasa Transportasi (pelabuhan udara, pelabuhan laut, jalan raya, jalan rel), Manajemen Konstruksi (perencanaan dan pengendalian konstruksi, teknologi konstruksi), Rekayasa Geoteknik (penyelidikan tanah, desain pondasi).
Riset di FTUI berjalan dengan sangat intensif. Untuk memfokuskan pengembangan riset, maka dirumuskan topik payung riset di FTUI, yaitu: Integrated Design in Urban Eco-Technology for the Quality of Life and Humanity. Adapun area kunci riset untuk Departemen Teknik Sipil adalah: Green Infrastructure by Design, mencakup: Environmental Engineering, Water Engineering, Transportation Engineering, Geotechnical Engineering, Structural Engineering, Project Management and Value Engineering.
Program Studi Ilmu Teknik Sipil memiliki enam bidang kekhususan:
- Struktur
Merepresentasikan aspek fisik bangunan-bangunan Teknik Sipil dimana struktur beton, baja, kayu maupun komposit merupakan jenis struktur yang harus dipahami secara baik oleh seorang sarjana strata satu teknik sipil. Teori struktur atau mekanika struktur menetapkan model matematika untuk menjelaskan perilaku struktur tersebut. Sedangkan perancangan struktur adalah penerapan atau aplikasi dari teori struktur untuk menjamin bangunan-bangunan tersebut dibangun dengan aman bagi pengguna bangunan dalam menahan beban-beban statis maupun dinamis yang mungkin terjadi seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, ledakan. - Manajemen Sumberdaya Air
Memfokuskan pada pengelolaan sumberdaya air serta pada upaya melindungi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan. Dasar keahlian diarahkan pada bidang perencanaan dan perancangan sarana dan prasarana keairan dan pengendali lingkungan untuk daerah urban. - Transportasi
Menawarkan pengetahuan dasar untuk mengatasi penyelesaian masalah transportasi kota baik dalam konteks perencanaan maupun perancangan. Pengetahuan tentang sistem transportasi dan teknik transportasi serta aspek ekonomi dan manajemen untuk mememecahkan masalah kebijakan dan sistem perencanaan transportasi perkotaan. - Manajemen Konstruksi
Menitikberatkan pada aspek pelaksanaan konstruksi terutama dalam hal metoda pelaksanaan dan manajemen konstruksi yang memperhatikan berbagai aspek lainnya, seperti aspek teknik konstruksi bangunan, ekonomi, aspek legal, etika sebagai profesi. - Geoteknik
Memberikan penjelasan yang komprehensive tentang kegunaan aspek penyelidikan tanah di lapangan dan laboratorium, yang mana hasil uji lapangan dan laboratorium akan digunakan dalam perencanaan konstruksi/struktur bawah bangunan teknik sipil antara lain pada disain pondasi, timbunan dan galian tanah, stabilitas lereng, perbaikan tanah dan utilisasi ruang bawah tanah (terowongan), yang juga telah mempertimbangkan aspek pelaksanaan konstruksi/struktur bawah di lapangan. - Manajemen Proyek
Membekali mahasiswa dengan ilmu dan teknik untuk menerapkan pengetahuan, keahlian dan perangkat pembantu untuk melaksanakan proyek agar dapat memenuhi keinginan dan harapan stakeholder proyek tersebut.
Teknik Kimia
B erdirinya Departemen Teknik Kimia berawal dari Program Studi Teknik Gas pada tahun 1981 yang merupakan hasil kerjasama antara FTUI dengan Pertamina. Pada tahun 2010, Departemen Teknik Kimia memperoleh akreditasi internasional dari AUN (Asean University Network). Sementara di Indonesia sendiri, Departemen Teknik Kimia memperoleh akreditasi A dari BAN-PT. Sementara Tujuan pendidikan Doktor di Departemen Teknik Kimia adalah menghasilkan lulusan yang berkualitas, yaitu Doktor yang mampu menerapkan ilmu dasar teknik kimia dan bioproses untuk bekerja dan berkarya dalam bidang teknologi proses kimia, mampu mengembangkan diri sebagai perencana dan pengelola industri, serta mampu mengembangkan iptek.
Lulusan Program Doktor Teknik Kimia diharapkan memiliki komptensi untuk menerapkan pengetahuan matematika, sains dan teknik; mengidentifikasi, merumuskan dan menyelesaikan persoalan; berkomunikasi secara efektif; berkerja sama dalam tim multidisiplin; belajar dan mengembangkan diri terus menerus. Kriteria kompetensi tersebut dijadikan landasan untuk pengembangan kurikulum maupun metoda pengajaran.
Riset di FTUI berjalan dengan sangat intensif dan untuk memfokuskan pengembangan riset, maka dirumuskan topik payung riset di FTUI, yaitu: Integrated Design in Urban Eco-Technology for the Quality of Life and Humanity. Adapun area kunci riset untuk Departemen Teknik Kimia adalah: Sustainable Chemical and Bio Engineering for Energy and Product Development. Departemen Teknik Kimia (DTK), telah mengembangkan empat macam grup riset yang masing-masing memiliki target dan tujuan seperti cetak biru riset.
Keempat riset group tersebut adalah:
- Rekayasa Proses dan Konversi Produk Alam (RPKA)
Karena semakin berkurangnya sumber daya minyak dan meningkatnya pencemaran lingkungan, sangatlah penting untuk mengembangkan desain produk berbasis bahan baku alami untuk menggantikan peran minyak bumi. Oleh karena itu, RPKA, dengan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan fasilitas laboratorium yang memadai, telah mengambil langkah-langkah untuk menjawab tantangan ini dengan melakukan penelitian baik di laboratorium dan pemodelan berbasis komputer / simulasi. Selain itu, desain konstruksi jenis reaktor kimia yang berbeda juga dilakukan, serta uji kinerja untuk berbagai jenis reaksi kimia. Untuk reaksi tertentu / katalis, tes dapat dilakukan baik dalam skala laboratorium dan pilot. - Energi Berkelanjutan (EB)
Riset Grup EB telah mengembangkan beberapa upaya untuk mengurangi gas rumah kaca dan emisi polutan, meningkatkan kesinambungan pasokan energi masa depan, mengembangkan penyimpanan energi, meningkatkan efisiensi energi dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan energi fosil un-konvensional. - Teknologi Industri Bioproses (TIB)
Rekayasa Bioproses berfokus pada perbatasan antara ilmu rekayasa biologi dan kimia untuk “Membawa rekayasa untuk kehidupan”/“Bring engineering to life” melalui konversi materi biologis menjadi bentuk lain yang dibutuhkan oleh manusia. Kelompok riset kami berfokus pada bioenergi, bioteknologi lingkungan, dan makanan fungsional - Intensifikasi Proses (IP)
Intensifikasi Proses merupakan upaya pengembangan dalam bidang teknik kimia yang bertujuan untuk menghasilkan teknologi yang secara substansial lebih kecil, bersih, dan lebih efisien (energi dan materi). Intensifikasi Proses dapat menyebabkan penggunaan energi yang lebih rendah dalam industri kimia (bulk). Konsep Intensifikasi Proses mencakup berbagai teknologi. Semua teknologi ini memiliki kesamaan bahwa mereka bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses dengan membuat skala proses yang khas menjadi lebih kecil. Riset Grup IP berfokus pada beberapa jenis teknologi yang spesifik: membran, ozon, UV, AOP, dll.
Aktivitas riset yang dilakukan di DTK telah berhasil memenangkan berbagai hibah, seperti: RUT, RUK, RUTI, Hibah Bersaing, RUUI, Hibah Strategis Nasional, Riset Unggulan Strategis Nasional, dll.
Teknik Mesin
P rogram Magister Teknik Mesin bertujuan menghasilkan lulusan dengan kompetensi dalam bidang Teknik Mekanikal dengan mampu menerapkan, dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Para peserta juga diarahkan untuk dapat melanjutkan pendidikannya, bekerja pada industri atau lingkungan yang sesuai dengan bidang keahliannya atau juga bekerja sebagai pendidik pada perguruan tinggi. Lulusan diharapkan untuk memiliki pengetahuan keteknikan di bidang mekanikal yang spesifik sesuai dengan kompetensinya yang digunakan untuk mampu menganalisa, menerapkan, dan mengembangkan keilmuan di bidang mekanikal sesuai dengan kompetensinya tersebut dan memecahkan setiap permasalahan secara ilmiah.
Sejak Agustus 2007, Departemen Teknik Mesin telah memperoleh sertifikasi internasional dalam Manajemen Mutu ISO 9001:2000 sebagai wujud komitmen dalam pengelolaan manajemen yang berkualitas demi kualitas akademik yang baik dan kepuasan stakeholder. Pada tahun 2008, bersama Departemen Teknik Sipil, Departemen Teknik Mesin memperoleh akreditasi internasional dari AUN (Asean University Network) dan menjadi Program Studi yang pertama di UI dan di Indonesia yang memperoleh akreditasi internasional. Sementara di Indonesia sendiri, Departemen Teknik Mesin memperoleh akreditasi A dari BAN-PT.
Riset di FTUI berjalan dengan sangat intensif dan untuk memfokuskan pengembangan riset, maka dirumuskan topik payung riset di FTUI, yaitu: Integrated Design in Urban Eco-Technology for the Quality of Life and Humanity. Adapun area kunci riset untuk Departemen Teknik Mesin adalah: Energy Conservation through Efficient Design and Manufacturing, yang mencakup:
- Advanced Manufacturing Technology and Automation
- Thermal and Fire Safety Engineering
- Advanced Refrigeration System and Technology
- High Efficiency Fluid Engineering
- Advanced Heat Transfer Technology
- Naval Architecture
Teknik Elektro
D epartemen Teknik Elektro memiliki visi untuk menjadi institusi pendidikan dan riset yang memiliki standar tinggi dibidang teknik elektro. Untuk mencapainya, ditetapkan misi Departemen Teknik Elektro untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing tidak hanya di pasar nasional. Lulusan Departemen Teknik Elektro diharapkan dapat merespons perkembangan teknologi keteknikan melalui dukungan proses pendidikan yang terbaik, dukungan organisasi dan manajemen yang baik serta standar kompetensi internasional dari para staf pengajar dan reputasi internasional dalam kegiatan riset.
Pada tahun 2010, Departemen Teknik Elektro memperoleh akreditasi internasional dari AUN (Asean University Network). Sementara di Indonesia sendiri, Departemen Teknik Elektro memperoleh akreditasi A dari BAN-PT. Departemen Teknik Elektro menerapkan kurikulum yang membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuannya tidak hanya dalam teori tapi juga di dunia kerja. Kerjasama yang dijalin dengan Industri, memberikan keuntungan bagi para mahasiswa untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi. Kurikulum yang digunakan merujuk pada Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) dan Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET).
Departemen Teknik Elektro memiliki empat belas riset group yang beberapa diantaranya mendapatkan dana penelitian dari berbagai instansi pemerintahan maupun industri seperti URGE, RUT, dan PLN. Riset group yang tersebut adalah: 1. Antenna propagation and Microwave (AMRG), 2. High Voltage and Current (HVCRG), 3. Mobile Communication (MCRG), 4. Opto Electronics and Remote Sensing (OPRES), 5. Pervasive Computing System (PCSRG), 6. Real – Time Measurement and Control (RTMC), 7. Sensor Device Research Group (SDRG), 8. Wireless and Signal Processing (WASP), 9. Multimedia computing Research Group (MERGE), 10. Center of Research on Internet of Things (CERIOT), 11. Autonomous Control Electronics (ACONICS), 12. Electric Power and Energy Studies (EPES), 13. Mobile Communication Research Group, 14. Micro-nano Electro-Mechanical System Research Group (MinaEMS RG).
Untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan, Departemen Teknik Elektro menjalin kerjasama dengan institusi pendidikan di luar ngeri seperti Chiba University, University of Duisburg Essen (UDE), Queensland University of Technology, Pusan National University, Technische Universiteit Delft, The Netherlands, Cisco Networking Academy (CNA) for CCNA & CCNP, dan masih banyak lagi.
Riset di FTUI berjalan dengan sangat intensif dan untuk memfokuskan pengembangan riset, maka dirumuskan topik payung riset di FTUI, yaitu: Integrated Design in Urban Eco-Technology for the Quality of Life and Humanity. Adapun area kunci riset untuk Departemen Teknik Elektro adalah: Renewable Energy, Electronics and ICT for Urban Communities, yang mencakup:
- Power and Renewable Energy
- Sensor and Device Electronics
- Multimedia and Network
- Antenna Propagation and Microwave
- Digital Signal Processing
- Mobile Communication
- Optoelectronique and Remote Sensing
- Real Time Measurement and Remote Control
Teknik Metalurgi dan Material
Teknik Metalurgi dan Material merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari mengenai proses produksi, karakterisasi, pemilihan dan disain material teknik (engineering materials). Secara fungsional, peran seorang magister teknik antara lain mendisain material baru/modifi kasi, mengembangan proses manufaktur baru/modifi kasi, seleksi material, karakterisasi struktur dan sifat material dan menganalisis bila terjadi kegagalan dalam penggunaannya. Pada tahun 2010, Departemen Teknik Metalurgi & Material memperoleh akreditasi internasional dari AUN (Asean University Network). Sementara di Indonesia sendiri, Departemen Teknik Metalurgi & Material memperoleh akreditasi A dari BAN-PT.
Sebagai konsekuensi dari perkembangan yang pesat dari teknologi tinggi baik dalam bahan maupun area-area lain dari teknik metalurgi seperti di bidang manufaktur (otomotif, pesawat terbang dan laut) konstruksi, kimia, petrokimia, dll., kebutuhan ahli dan profesional dengan gelar akademik yang lebih tinggi menjadi tak terelakkan. Ini adalah tujuan utama dari pembentukan program pascasarjana di Departemen Teknik Metalurgi pada tahun 1992. Pembentukan ini juga sejalan dengan visi Universitas Indonesia menjadi Universitas Riset pada tahun 2010. Adanya program pascasarjana diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan penelitian.
Riset di FTUI berjalan dengan sangat intensif dan untuk memfokuskan pengembangan riset, maka dirumuskan topik payung riset di FTUI, yaitu: Integrated Design in Urban Eco-Technology for the Quality of Life and Humanity. Adapun area kunci riset untuk Departemen Teknik Metalurgi & Material adalah: Eco-based Materials Design and Processes, yang meliputi:
Proses Manufaktur Material (Materials Manufacture Process)
Beberapa Kelompok Riset (Research Groups) yang tergabung dalam Kelompok Ilmu ini:
- Desain Paduan dan Pengecoran (Alloy Design & Casting)
- Pengelasan dan Penyambungan Logam (Welding and Joining)
- Perlakuan Panas, Permukaan dan Termo-mekanika (Heat, Surface and Thermo Mechanical Treatment)
- Pengubahan Bentuk (Sheet Metal Forming)
- Analisa Kegagalan (Failure Analysis)
- Pengembangan paduan Aluminium (Development of Aluminum Alloys)
Kimia Material dan Korosi (Material Chemistry and Corrosion)
Beberapa Kelompok Riset (Research Groups) yang tergabung di dalam Kelompok Ilmu ini:
- Korosi dan Proteksi Logam (Metal Corrosion and Protection)
- Metalurgi Ekstraksi (Extractive Metallurgy)
- Kimia Material dan Elektro-kimia (Material Chemistry and Electrochemistry)
Material Lanjut (Advanced Materials)
Beberapa Kelompok Riset yang tergabung dalam Kelompok Ilmu ini:
- Komposit (Composites)
- Rekayasa Material Nano (Nano Materials Engineering)
- Geopolimer (Geopolymer)
- Material Sel Surya (Solar Cell Materials)
Arsitektur
P rogram Doktoral atau S3 Bidang Arsitektur mempersiapkan individu untuk pengajaran dan posisi kecendekiaan dalam lembaga akademik. Program doktoral yang relatif kecil, terbatas, dan sangat individual mendorong mahasiswa untuk mengejar area peminatan masing-masing. Kandidat doktor diharapkan bekerja sangat dekat dengan dosen-dosen di Departemen Arsitektur dan, jika diperlukan, dengan dosen-dosen dari fakultas atau universitas lain. Seleksi penerimaan sangat kompetitif, dan hanya untuk studi penuh-waktu. Pada tahun 2010, Departemen Arsitektur memperoleh akreditasi internasional dari AUN (Asean University Network). Sementara di Indonesia sendiri, Departemen Arsitektur memperoleh akreditasi A dari BAN-PT.
Program S3 di Departemen Arsitektur merefleksikan filosofi departemen yang mengharuskan mahasiswa S3 mengorientasi diri secara luas, lebar, dan antar-disiplin untuk kemudian menajam dan mendalam dalam memahami masalah-masalah kompleks dari arsitektur yang ada melampaui disiplin yang sempit. Mahasiswa S3 yang mempunyai rencana karir kademik dapat memanfaatkan peluang mengajar, teknik mengajar yang efektif dalam pendidikan arsitektur.
Riset di FTUI berjalan dengan sangat intensif dan untuk memfokuskan pengembangan riset, maka dirumuskan topik payung riset di FTUI, yaitu: Integrated Design in Urban Eco-Technology for the Quality of Life and Humanity. Adapun area kunci riset untuk Departemen Arsitektur adalah: Eco-Architecture, yang meliputi: Ethno Architectural, Housing and Settlement, Building Science and Technology, Architectural History and Theory, Urban Design and Planning, Environmental Psychology.
Program doktoral atau S3 terbagi dalam dua tahap: tahap kualifikasi dan disertasi.
Tahap Kualifikasi atau Tahap I – 2 (dua) semester
Tahap kualifikasi memberikan pemaparan secara umum pada mahasiswa terhadap area kekhususan, disiplin arsitektur, dan perangkat metodologisnya. Kurikulum program doktoral Departemen Arsitektur FTUI berbasis pada sistem ‘menu’ yang luwes, terdiri dari dua menu lajur pembelajaran: i) penelitian yang memberikan keluasan penjelajahan akan metoda riset; ii) penjelajahan kekhususan teoritikal yang meluas (breadth).
Persyaratan-persyaratan karya studi harus disetujui oleh fakultas, departemen dari area kekhususan. Sebelum maju ke jenjang kandidat, mahasiswa juga diharuskan menyelesaikan empat luasan dari menu antar- disiplin dan menu teori, di luar bidang utama/ arsitektur. Selama tahap kualifikasi, mahasiswa menggali pengetahuan yang diperlukan untuk melakukan riset dan kecendekiawanan orisinil termasuk:
- Pengetahuan riset, teori, dan /key issues/ dalam sub-bidang utama dalam area kekhususan;
- Apresiasi kemampuan analitis secara kritis yang relevan dengan area kekhususan;
- Metoda riset yang relevan dengan area kekhususan, termasuk baik pengetahuan akan metoda dan pendemonstrasian kapasitas untuk menggunakan metoda;
Untuk maju melampaui tahap kualifikasi, mahasiswa harus menyelesaikan semua karya-studi, dengan membuat makalah dari pertanyaan yang diberikan oleh komite.
Tahap Disertasi atau Tahap II – 4 (empat) semester
Tahap disertasi memerlukan penyelesaian proyek riset secara berbena (signifikan) dan suatu disertasi yang mendemonstrasikan kreativitas dan kemampuan kandidat untuk mulai melakukan dan mendukung karier dalam riset. Tipe proyek riset yang dipilih merupakan penentu yang sangat penting terhadap waktu untuk menyelesaikan riset dalam tahap ini. Dalam mempertahankan disertasi – persetujuan dan sidang akhir – Komite Doktoral S3 memberi rekomendasi untuk penganugerahan gelar S3. Tahap ini harus diselesaikan dalam 4 (empat) semester.
Teknik Industri
Pendidikan Teknik Industri adalah jawaban untuk kebutuhan akan lulusan insinyur industri yang terus berkembang yang memiliki kemampuan untuk mengatur produksi atau proses operasi dengan efisien dan efektif untuk mencapai mutu yang tinggi. Insinyur Industri harus dapat menjadi tulang punggung dari perubahan industri nasional untuk menjadi lebih kompetitif dan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan nasional. Ruang lingkup dari terminologi industri adalah untuk industri layanan maupun manufaktur.
Program Teknik Industri sebenarnya dibentuk pada pertengahan tahun 1970 sebagai bagian dari Departemen Teknik Mesin, sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan insinyur teknik Mesin yang memiliki spesialisasi tertentu. Pada tahun 1998, berdasarkan surat keputusan Dirjen Dikti nomor 207/DIKTI/Kep/1998 pada tanggal 30 Juni 1998, dibentuklah Departemen Teknik Industri. Dengan status baru sebagai sebuah departemen, program studi menjadi lebih otonom dan memiliki kesempatan untuk meningkatkan disiplin ilmu Teknik Industri di Indonesia.
Setelah 10 tahun sebagai departemen yang berdiri sendiri, Teknik Industri telah dikenal oleh umum dan industri nasional sebagai satu dari pelopor pendidikan teknik industri di Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh permintaan dan penerimaan yang tinggi terhadap lulusan Teknik Industri. Saat ini, lulusan Teknik Industri telah diterima tidak hanya di industri manufaktur tetapi juga industri layanan seperti pemerintahan, rumah sakit, layanan keuangan, konsultan, teknologi informasi dan banyak yang lain. Pada wilayah manufaktur, lulusan Teknik Industri banyak yang bertanggung jawab pada manajemen produksi atau operasi, pengembangan sumber daya manusia, pemeliharaan, persediaan dan logistik dan banyak yang lain.